• Banyak yang tidak menyadari dirinya menderita buta warna, khususnya pada si kecil-si kecil. Untuk memastikan kelainan dalam penglihatan ini, bisa dikerjakan dengan menjalankan tes buta warna. Buta warna merupakan salah satu situasi sulit penglihatan. Penderita buta warna tidak bisa mengamati beberapa warna dengan jelas dan jitu. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk membedakan beberapa warna, seumpama merah-hijau, merah-kuning-hijau, atau biru-kuning, yang dikenal dengan buta warna parsial. Bahkan pada beberapa orang, sama sekali tidak cakap mengenali warna atau buta warna total. 

    Selain untuk menuntaskan situasi sulit pada penglihatan, tes buta warna juga penting dipakai untuk menyaring pelamar di bidang profesi yang mementingkan kecakapan persepsi warna, seperti profesi penegak hukum, militer, teknik, atau elektronik, sampai kedokteran. Beberapa tes buta warna yang bisa dikerjakan untuk mendiagnosis kelainan penglihatan ini antara lain. 

    Percobaan Ishihara

    Ini merupakan tes yang paling umum dipakai untuk memeriksa buta warna. Sayangnya, tes ini hanya bisa mendeteksi buta warna merah-hijau. Percobaan buta warna Ishihara mengaplikasikan lingkaran yang terdiri dari banyak spot dengan warna dan ukuran berbeda. Beberapa spot akan membentuk angka tertentu. 

    Percobaan warna Cambridge

    Percobaan buta warna ini sama seperti tes Ishihara. Bedanya, pasien mengaplikasikan layar komputer. Mereka diminta untuk mengidentifikasi huruf "C" yang warnanya berbeda dengan warna di sekitarnya. 

    Percobaan penyusunan

    Pada tes penyusunan ini, pasien buta warna diminta untuk membentuk obyek berdasarkan gradasi warna yang sedikit Contohnya, pasien diminta untuk membentuk balok dari gradasi warna biru tua-biru-biru muda. 

    Anomaloscope

    Untuk menjalankan tes buta warna ini dibutuhkan alat mirip mikroskop. Via lensa alat tersebut, pasien diminta untuk mengamati lingkaran yang dibagi menjadi dua warna, separo kuning jelas, setengahnya lagi merah dan hijau. Pasien diminta menekan tombol pada alat ini sampai seluruh warna dalam lingkaran ini berubah menjadi sama. Sama seperti tes Ishihara, anomaloscope hanya bisa mendiagnosa buta warna merah-hijau.

    Percobaan Farnsworth-Munsell

    Percobaan Farnsworth-Munsell mengaplikasikan banyak lingkaran dengan berbagai gradasi dari warna yang sama, sama seperti tes penyusunan. Percobaan ini dikerjakan untuk memeriksa apakah pasien bisa membedakan perubahan warna yang benar-benar tipis atau mengalami buta warna

    Seandainya Anda merasa memiliki situasi sulit dalam mengamati atau mengenali warna, disarankan lantas konsultasi ke dokter pakar mata untuk menjalankan tes buta warna. Sedangkan terdapat keterbatasan, namun jangan cemas, lazimnya penderita buta warna masih bisa menjalankan berbagai aktivitas dengan normal. Beberapa aktivitas yang melibatkan persepsi warna juga bisa dijalani dengan penyesuaian khusus.


    votre commentaire


    Suivre le flux RSS des articles de cette rubrique
    Suivre le flux RSS des commentaires de cette rubrique